Pesawat Sterling Airways Tabrak Pegunungan – Sterling Airways dengan nomor penerbangan 296 menabrak punggung gunung saat mendekati Dubai dekat Kalba, Uni Emirat Arab pada 14 Maret 1972. Semua 112 penumpang dan awak di dalamnya tewas dalam kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan pilot. Penerbangan nomor 296 saat itu membawa sekelompok turis Eropa pulang dari Sri Lanka, dilansir dari Simple Flying, Senin (13/3/2023).
Pukul 17.42 UTC, penerbangan menghubungi Dubai Approach dan diberitahu untuk mengharapkan izin turun pada 17.55 waktu setempat. Para kru meminta turun lebih awal pada pukul 17.49 waktu setempat, karena mereka yakin mereka hanya berjarak 152 km laut dari bandara.
Pemandu lalu lintas udara mengizinkan penerbangan untuk turun ke ketinggian 1.219 m dan memberi tahu mereka bahwa landasan pacu 30 atau 12 tersedia untuk pendaratan. Kru mengkonfirmasi dan meminta pendekatan langsung ke landasan pacu 30. Pukul 17.56 waktu setempat, kru melaporkan melewati FL135. Pemandu lalu lintas udara Judi Bola kemudian membersihkan hingga 609 m dan menyarankan mereka untuk “melaporkan 609 m kaki atau bidang yang terlihat”. Saat itu, Dubai belum memiliki fasilitas radar, sehingga hanya mengandalkan pesawat yang melaporkan posisinya.
Setelah itu, para kru mulai mengalami masalah komunikasi. Mereka beralih ke radio cadangan, tetapi melaporkan bahwa transmisinya sangat lemah. Itu sangat lemah sehingga transmisi selanjutnya tidak direkam oleh perekam suara kokpit. Tidak ada komunikasi lebih lanjut. Pesawat kemudian menabrak pegunungan di ketinggian 487 meter, menewaskan 106 penumpang dan enam awak. Pegunungan itu berada di dekat kota Kalba di Emirat Sharjah. Pesawat itu jatuh sekitar 80 km dari Bandara Dubai.
Hasil investigasi untuk kecelakaan Sterling Airways Penerbangan 296 disimpulkan bahwa kecelakaan itu adalah penerbangan terkendali ke daerah pegunungan. Tidak ada kelainan yang ditemukan pada pesawat dan merupakan kasus yang disayangkan karena tidak menyadari lokasinya yang benar. asilitas radar belum dipasang di bandara Dubai. Pemandu lalu lintas udara mengandalkan laporan pilot yang melewati titik arah atau melakukan kontak visual ke tanah. Kecelakaan itu kemungkinan besar dapat dihindari jika jangkauan radar tersedia di slot server kamboja no 1.
Laporan investigasi memberikan dua faktor yang paling mungkin berkontribusi:
- Awak disesatkan oleh informasi yang salah tentang rencana penerbangan yang sudah ketinggalan zaman atau karena salah membaca radar cuaca di dalam pesawat. Awak penerbangan sebelumnya yang terbang ke Dubai menunjukkan bahwa pantai tidak terlihat jelas di radar meteorologi karena badai petir di daerah tersebut.
- Para kru akan melihat cahaya dari slot gacor hari ini kota Fujayrah, Ghurayfah atau Kalba dan bisa saja mengira itu adalah Dubai.
Inilah berita tentang Pesawat Sterling Airways Tabrak Pegunungan kemenagpurbalingga.info