7 Bencana Banjir yang Pernah Terjadi di Indonesia – Indonesia termasuk negara yang rawan bencana hidrometeorologi basah, khususnya banjir. Curah hujan yang tinggi dapat membuat suatu wilayah mengalami bencana banjir. Merujuk data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), masyarakat harus siap dan mengantisipasi periode puncak musim hujan yang terjadi pada Desember, Januari, dan Februari 2021 yang berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi, khususnya banjir.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, data sgp kondisi cuaca pada musim hujan saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti angin La Nina, angin muson, serta sirkulasi siklonik yang disertai cuaca ekstrem dan curah hujan yang tinggi.
Wasior, Papua Barat, Oktober 2010
Banjir juga melanda wilayah Indonesia bagian timur, tepatnya melanda Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Banjir disebabkan meluapnya air Sungai Batang Sala yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy. Sungai Batang Sala tidak mampu menahan debit air karena intensitas curah hujan yang tinggi melanda Wasior selama dua hari. Akibat banjir tersebut, 150 orang meninggal, 145 orang hilang, ribuan rumah warga dan fasilitas umum rusak.
Bukit Lawang, November 2003
Banjir besar di Bukit Lawang, Sulawesi Utara, pada November 2003 tidak pernah disangka masyarakat setempat akan diterjang banjir bandang. Kejadian tersebut sedikitnya menewaskan 200 orang. Banjir disebabkan oleh kerusakan hutan di sekitar, sehingga menghambat daya serap air hujan ke dalam tanah.
Jakarta, Februari 2007
Jakarta dilanda banjir yang mengakibatkan 79 orang tewas dan ratusan ribu orang mengungsi. Sistem drainase yang buruk dan hujan dengan curah tinggi yang melanda Jakarta menyebabkan banjir. Akibat curah hujan yang tinggi, volume debit air di 13 sungai yang melintasi Jakarta bertambah dan meluap. Sebanyak 60% wilayah Jakarta terendam banjir. Banjir juga menyebabkan kerugian ekonomi hingga triliunan rupiah akibat matinya perputaran bisnis. Banjir tersebut tercatat sebagai banjir terparah yang pernah dialami Ibukota.
Wasior, Papua Barat, Oktober 2010
Banjir juga melanda wilayah Indonesia bagian timur, tepatnya melanda Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Banjir disebabkan meluapnya air Sungai Batang Sala yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy. Sungai Batang Sala tidak mampu menahan debit air karena intensitas curah hujan yang tinggi melanda Wasior selama dua hari. Akibat banjir tersebut, 150 orang meninggal, 145 orang hilang, ribuan toto sgp rumah warga dan fasilitas umum rusak.
Sintang, November 2021
Banjir yang terjadi di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) pada pertengahan November 2021 merupakan yang terbesar selama 40 tahun terakhir. Indikatornya yaitu cakupan wilayah yang terdampak dan lama bencana hidrometeorologi berlangsung.Banjir di Sintang merendam 12 kecamatan, yaitu Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian, dan Kelam Permai. Selain itu, secara durasi, banjir di Sintang berlangsung selama hampir satu bulan terhitung sejak 21 Oktober 2021.
Manado, Januari 2014
Banjir yang melanda Manado, Sulawesi Utara pada Januari 2014 mengakibatkan 18 orang tewas, ribuan rumah rusak serta ribuan orang mengungsi. Banjir terjadi karena hujan deras yang mengguyur Manado selama 2 hari. Luapan Sungai Sario, Tondano, dan Sawangan turut mempengaruhi genangan air di sejumlah wilayah. Aktivitas warga sempat mengalami kelumpuhan akibat kejadian ini. Kerugian akibat banjir mencapai triliunan rupiah.
Tangse, Aceh, Maret 2011
Akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh menyebabkan banjir. 24 orang dinyatakan meninggal dunia, banyak korban luka-luka dan rumah warga mengalami kerusakan. Banjir juga merusak sejumlah jembatan penghubung beberapa desa. Akibat peristiwa ini, kerugian mencapai miliaran rupiah.
Aliran air sungai yang kencang dan meluap, menghanyutkan puluhan korban lantaran sungai membawa ratusan log kayu hasil penebangan liar di kawasan Tangse. Penebangan liar membuat hutan gundul, sehingga daya serap air hujan tak lagi maksimal.